CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Jumaat, 12 November 2010

Cinta Dunia Yang Bertapa

بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
السلام عليكم ورحمة الله وبركات

Cinta Dunia Yang Bertapa Dalam Diri Manusia

Apa yang dimaksud dengan dunia?
Firman-Nya, "Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan... Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu." (Sebahagian maksud surah Al-Hadid ayat 20)


Cinta dunia atau 'wahn' adalah segala sesuatu yang membuat kita lalai kepada Allah. Misalnya, salat, saum atau sedekah, tetap dikatakan urusan dunia jika niatnya ingin dipuji makhluk hingga hati lalai terhadap Allah.



"Akan datang masa di mana kamu diperebutkan oleh bangsa-bangsa lain sebagaimana orang-orang berebut melahap isi mangkuk." Para sahabat bertanya, "Apakah saat itu jumlah kami sedikit ya Rasulallah?" Rasulullah bersabda, "Tidak, bahkan saat itu jumlahmu sangat banyak, tetapi seperti buih di lautan karena kamu tertimpa penyakit 'wahn'." Sahabat bertanya, "Apakah penyakit "wahn" itu ya Rasulallah?" Beliau menjawab, "Penyakit "wahn" itu adalah terlalu cinta dunia dan takut mati."


Rasulullah yang mulia adalah contoh seorang pemimpin yang sangat dicintai umatnya; seorang suami yang menjadi kebanggaan keluarganya; pengusaha yang diamanahkan dengan dunia tapi tak dihambakan oleh dunia karena beliau adalah orang yang sangat terpelihara hatinya dari silaunya dunia. Tidak ada cinta terhadap dunia kecuali cinta terhadap Allah. Kalaupun ada cinta pada dunia, hakikatnya itu adalah cinta karena Allah. Inilah salah satu rahasia kejayaan Rasulullah.


Sebaliknya, orang yang sibuk siang malam mencari wang untuk diagih dan dikongsi kepada yang memerlukan atau untuk kemaslahatan umat bukan untuk kepentingan peribadi, walau aktivitinya seolah duniawi, ini tidak dikatakan cinta dunia. Artinya, segala sesuatu yang membuat kita taat kepada Allah, maka hal itu bukanlah urusan dunia.


Bagaimana ciri orang yang cinta dunia? Jika seseorang mencintai sesuatu, maka dia akan dihambakan oleh apa yang dicintainya. Jika orang sudah cinta dunia, maka akan datang berbagai penyakit hati. Ada yang menjadi sombong, dengki, serakah atau lelah memikirkan yang tak ada.


Makin cinta pada dunia, makin serakah. Bahkan, boleh melakukan perbuatan keji untuk mendapatkan dunia yang diinginkannya. Fikiran dan perancangannya selalu dunia, bertungkus lumus siang malam mengejar dunia untuk kepentingan dirinya sendiri.


Ciri lainnya adalah takut kehilangan. Seperti orang yang bersandar ke kerusi, maka akan takut sandarannya diambil. Orang yang bersandar ke pangkat atau kedudukan, maka ia akan takut pangkat atau kedudukannya hilang. Oleh sebab itu, pencinta dunia itu tidak pernah merasa bahagia.


Rasulullah yang mulia, walau dunia dekat dan mudah baginya, tetapi semua itu tidak pernah sampai mencuri hatinya. Contohnya, ketika Rasullulah memiliki pakaian dan kuda yang bagus dan terbaik, dan ada pula yang meminta, baginda memberikannya dengan mudah. Inilah yang membuat baginda tak pernah terpikir untuk berbuat aniaya dan khianat.


Semua yang ada di langit dan di bumi milik Allah semata. Kita tidak mempunyai apa-apa. Hidup di dunia hanya persinggah sahaja. Dilahirkan sebagai bayi, membesar sebentar, semakin tua, dan akhirnya mati. Kemudian dilahirkan manusia berikutnya, begitu seterusnya.


Bagi orang-orang yang telah sampai pada keyakinan bahwa semuanya hak Allah dan total milik-Nya, ia tidak akan pernah sombong, bongkak, iri hati ataupun dengki. Sebaliknya, ia akan selalu menyiapkan diri bahawa apa-apa yang ada ini bila-bila sahaja diambil oleh Pemiliknya, karena segala sesuatu dalam kehidupan dunia ini tidak ada artinya.


Harta, kuasa, pangkat, jabatan, dan populariti tidak akan ada artinya jika tidak digunakan di jalan Allah. Hal yang berarti dalam hidup ini hanyalah amal-amal kita.


Oleh sebab itu, jangan pernah beri peluang "dunia" ini meracuni hati kita. Jika memiliki harta dunia, jangan sampai sombong, dan jika tidak adanya pun, tidak perlu mengeluh.


Kita harus meyakini bahawa siapa pun yang tidak pernah berusaha melepaskan dirinya dari kecintaan terhadap dunia, maka akan sengsara hidupnya. Mengapa? Sumber segala fitnah dan kesalahan adalah ketika seseorang begitu mencintai dunia. Semoga Allah mengurniakan pada kita nikmatnya hidup yang tak terbelenggu oleh dunia.



Hal ini membuat beberapa orang sholeh dan bijak mendefinisikan kehidupan dalam beberapa gambaran :



a. Hidup adalah mimpi, layaknya bunga tidur

b. Nabi Nuh as. ketika mengecap hidup selama seribu tahun, orang-orang bertanya kepadanya , bagaimana Anda melihat hidup? Ia menjawab, " Hidup ini bagaikan rumah yang memiliki dua pintu, dimana aku masuk di satu pintu dan keluar di pintu yang lain.

c. Ketika orang sholeh dan bijak ditanya " Jelaskan kepada kami dunia itu!" Ia menjawab, "Dunia ibarat orang tua yang telah beruban dimana pancaindera penerimanya dan penciumannya sudah tidak berfungsi dengan baik."


Imam Ahmad berkata, "Dunia ini memang ajaib. Ketika kita berada bersama anak-anak, tiba-tiba ia mampu memisahkan kita."


Konon katanya, sebelum khalifah Harun Ar-Rashid ajal datang menjemput,ia sempat mengatakan, " Siapkanlah satu pasukan untukku!" Tak lama kemudian, bawahannya menyiapkan pasukan dan para komandan. Kemudian ia keluar menemui pasukannya dan berucap, "Duhai Tuhan yang kerajaannya tak pernah hancur, rahmatilah orang-orang yang kerajaannya telah hancur." Dan selanjutnya, beliau meneruskan dengan memanjatkan doa,



" Ya ALLAH, sesungguhnya aku ini bukanlah orang yang baik, maka ampunilah diriku dan aku ini bukanlah orang yang kuat, maka berilah kemenangan. Ya Allah, terimalah diriku bersama hamba2 yang Engkau terima amal kebaikannya."


Lain halnya dengan khalifah Al-Wadid bin Abdul Malik,meronta -ronta diatas tanah sambil menangis pada saat sakaratul maut dan berkata " Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku. Telah hilang kekuasaanku dariku" ( Al- Haqqah[69]: 28-29)



Cinta dunia adalah sikap hidup yang mampu memutuskan hubungan silahturahim, orang-orang yang dicintai dan karib kerabat.


Cinta dunia adalah sikap yang menyebabkan manusia meninggalkan sholat jamaah, kajian ilmu dan mengingat ALLAH swt.


Cinta dunia adalah sikap yang mampu membuat hati menjadi keras dan menyia-yiakan waktu untuk maksiat. Dan jika tidak, maka dunia bagi anda hanya sebatas apa yang dimakan , lalu membusuk, apa yang anda sedekahkan, kemudian dibagi kepada orang lain atau apa yang anda kenakan, lalu lenyap.


Perlu diketahui seyakin-yakinnya, bahwa perkara terbaik yang kita persiapkan adalah amal sholeh. Kerna semua yang ada pasti akan musnah, kecuali bekal yang dipersiapkan oleh hamba untuk kehidupan akhiratnya.

{ sumber : buku "senandung cinta Al Qorny}



Wallahu a'lam.




Terjemahan penuh Surah Al-Hadid ayat 20 :
"Cinta dunia adalah ujung dari segala bentuk perilaku menyimpang. Allah SWT berfirman " ketahuilah, bahwa sesugguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megahan antara kamu serta berbangga-bangga dengan banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang membuat para petani terkagum-kagum dengan tanaman-tanamannya,kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya menguning lalu hancur. Dan di akhirat kelak ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhoanNya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu." (Al-Hadid[57];20)




Tazkirah buat diri,
Kembara Samudera Qaseh.

0 ulasan: