CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Sabtu, 17 Julai 2010

Pertemuan 2 Laut



Hari ni dalam kepala masih ting tong, berdenyut-denyut sakit, ingin mencari damai, mak google gambar laut agar ringan sakit kepala ini. Melihat gambar laut dan mak temui kebesaran dan keagungan Allah.


Di Selat Gibraltar itu ada pertemuan dari dua jenis laut yang berbeda. Perbezaan itu sangat jelas kelihatan dari perbezaan warna air laut. Ada garis batas yang memisahkan keduanya. Air laut dari lautan atlantik berwarna biru lebih terang. Air laut dari laut Mediteranian berwarna biru lebih gelap, lebih pekat. Garis batasnya sangat jelas.


Bagaimana terjadi ?

Ceriteranya begini. Air laut Mediteranian atau laut Tengah memasuki Lautan Atlantik melalui Selat Gibraltar. Keduanya mempunyai karektor yang berbeza. Suhu air berbeza. Kadar garam nya berbeza. Ketumpatan air (density) airpun berbeza. Waktu kedua air itu bertemu di Selat Gibraltar, karektor air dari masing-masing laut tidak berubah.


Jika dilihat dari atas ferry, masih boleh dilihat dengan jelas mana air yang berasal dari Lautan Atlantik, dan mana air yang berasal dari laut tengah atau laut Mediteranian. Kalau dipikir secara logik, pasti bercampur, nyatanya tidak bercampur. Kedua air laut itu memerlukan waktu yang lama untuk bercampur, agar karektor air melebur.

Sifat lautan ketika bertemu, menurut sains modern, tidak boleh bercampur satu sama lain. Hal ini telah ditemukan oleh ahli kaji samudera kelautan. Dikarenakan adanya perbedaan masa jenis, tegangan permukaan mencegah kedua air dari lautan tidak bercampur satu sama lain, seolah terdapat dinding tipis yang memisahkan mereka.

Air laut Mediteranian, yang berwarna biru tua, menyusup sampai kedalaman 1000 m dari permukaan laut, di lautan Atlantik, dan terus masuk sejauh ratusan km di lautan Atlantik dan tetap tidak berubah

karakteristiknya. Subhannallah.


Subhanallah. Takjub sekali. Dalam penciptaan bumi dan langit, Allah memperlihatkan kebesaranNya, yang dipahami oleh makhluk manusia yang mahu berpikir.

Dan, hal ini sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an.

“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.” (Q.S. Ar-Rahman:19-20)

“Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S. Al-Furqaan:53)

Penjelasan secara fizik modern baru ada di abad 20 M oleh ahli-ahli Oceanografi. Firman di Al Quran itu diturunkan di abad ke 7 M. Jadi kalimat siapa itu? Yang pasti bukan kalimat Muhammad (yang butahuruf). Itu adalah kalimatnya Allah. Itu adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril. Maka nikmat Tuhan yang mana yang kamu dustakan?



Selat Gibraltar dari satelit

Luar biasa, pemandangan Selat Gibraltar yang memiliki dua warna air sungguh menakjubkan. Sudah lama mendengar tafsirnya, tentang adanya dua warna air laut di Gibraltar. Alhamdullilah, kini kita melihatnya walaupun sekadar photo hasil penemuan ahli kaji samudera yang sudi berkongsi ilmu.

“Sesungguhnya dalam penciptaan bumi dan langit dan silih bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda bagi orang orang yang berakal”. (Q.S.Al Imran : 190)

Semua kebenaran datangnya dari Allah, Wallaahu a’lam bish-shawab.

Andainya akhirnya air laut itu pun boleh bercampur akhirnya walaupun awal pertemuan agak sukar, kuasa Allah menyatukan mereka walaupun dari dua laut yang berbeza. Agaknya begitulah juga karektor mak dengan anak mak,yang berbeza, namun akhirnya akan boleh bersatu dengan kuasa dan rahmat Allah. Itulah kasih sayang namanya yang akan menyatukan hati dua makhluk yang berbeza antara mak dengan anak.


Catatan,
Kembara Samudera Qaseh.

0 ulasan: